09 August 2007

DOVE, RING; Merpati Hutan; Columba Palumbus. L 16”

Dalam kisah Air Bah diceritakan bahwa setelah melepaskan burung gagak, Nuh kemudian melepaskan seekor merpati dari kapalnya. Merpati itu sempat kembali kepada Nuh sebanyak dua kali. Pada kali yang kedua merpati tersebut membawa pucuk daun olive di paruhnya. Ketika Nuh melepaskan merpati itu untuk ketiga kalinya, burung itu tidak kembali dan kejadian itu menjadi pertanda bahwa air bah telah menyusut sehingga seluruh penghuni kapal dapat keluar ke alam bebas (Kej 8:8-11).

Kidung Agung juga menunjukkan burung ini : “Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. (Kid 2:11-12)

Umat dalam Kitab Suci kerap menggunakan burung untuk melukiskan cinta perkawinan karena mereka sering melihat merpati mendengkur bermanja satu sama lain. Tidak hanya itu merpati juga digunakan untuk melukiskan kesedihan, seperti yang dialami oleh Hezkia (Yes 38:14). Berbagai jenis burung merpati dapat dengan mudah dikenali. Mereka memiliki kepala yang kecil, tubuh yang kokoh, leher yang pendek. Suara dengkuran merpati terdengar lembut dan monoton

Kebanyakan merpati merupakan burung terbang yang tangguh dan sering terlihat terbang dalam rombongan. Burung ini juga disebut dalam Mzm 55:6-7, “Aku dirundung takut dan gentar, perasaan seram meliputi aku. Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang”.

No comments:

Menurut Anda, apakah kaum awam perlu belajar Kitab Suci melalui kursus-kursus?

Powered By Blogger